24 Januari 2009

Public Market Seattle


Hari itu aku libur. Suara denting piano yang mengalir bersama suara emas Fredy Mercury masih nempel ditelingaku lewat earphone yang kupakai. Dibalik jendela bus trans puget sound..pemandangan perbukitan kota Tukwila yang diselang-seling rimbun pohon oak, makin menambah suasana romantis...he.he..maksudnya rasa kangen kampung halaman di Indo.

Sebulan sebelumnya seorang kurir U*S yang seragamnya mirip anak SMP (abisan pake celana pendek warna coklat) bersemangat menyerahkan kiriman istriku. Isinya? lima compact disc pesananku. Sejak itu keping-keping cakram setia nemenin waktu luangku. Sambil ngelaundry pakaian, sambil masak, pas ke library, lagi nyruput kopi sambil mejeng di Star**cks downtown (hal yang malah jarang kulakukan di Indo), di subway, di toko buku, di flea market (he.he..jadi ketauan dech suka nyari barang bekas)..dimana aja kalo sempet.

Dibelakang kemudi, seorang pria asal Philipine dengan ramahnya tersenyum ketika aku mengucapkan "salamat sa iyo!".ketika mau turun dari bus. Dia membalas dengan ucapan "walang anuman..have a nice day". Dia pikir aku Philiphino kalee.. Emang orang kita dengan orang Cambodia,Vietname, Malay, Philipine,Laos mirip...gak beda jauh. Beberapa kali aku disapa orang-orang itu pakai bahasa mereka.

Turun dari bus di Fifth St cross Pike street..aku jalan nyusurin trotoar. Diseberang jalan terlihat seorang Afro American sedang memberi makan burung-burung yang menutupi trotoar. Udah dua kali aku melihatnya melakukan hal yang sama. Kadang aku membayangkan pemandangan ini bisa terjadi di Jakarta. Orang bisa jalan-jalan di trotoar sambil dikelilingi burung-burung yang bebas berkeliaran...tanpa diganggu.

Sampai diujung jalan..suasana masih agak sepi..mungkin karena bukan hari libur. Ada mobil warna kuning pengangkut ikan yang diparkir persis didepan pintu utama Publik Market. Setelah tengok kanan kiri akhirnya dapet ...seorang turis asal Canada yang berbaik hati mau membantu menyalurkan naluri narsis....he..he..he.








14 Januari 2009

Hujan Lagi



Langit masih gelap... udah berapa hari ini hujan ngeguyur Jakarta. Terang sebentar, terus gerimis lagi. Daerah Bukit duri - Kampung Melayu dikabarin udah semeter banjirnya. Mudah-mudahan gak nambah tinggi. Kasian juga yang pada kebanjiran. Aktivitas jadi ribet. Saya sich udah paham banget dukanya kebanjiran, secara saya orang yang dibesarkan di daerah banjir; Pademangan.

Masih soal ujan... beberapa profesi jadi melesukan diri. Pedagang es, misalnya. Sebaliknya beberapa profesi memanen rejeki; tukang ojek payung, penjual jas hujan, tukang servis payung keliling, Dokter....

Sumber: rainmakerit.com